MENGHORMATI BODHISATTVA (Macam-macam Bodhisattva)
Selamat
datang di blog saya,
Bila bermanfaat
Sharelah pada Teman Anda.
Silahkan berkomentar
di bawah postingan
berupa saran yang
membangun kreatifitas saya.
Like, Share, dan
Comment
Terima Kasih atas
kunjungan Anda ;)
---------------------------------------------------------
Dalam ajaran agama Buddha, seorang
Bodhisatwa; Bodhisattva (bahasa Sanskerta) atau Bodhisatta (bahasa Pali) atau
Photishat (bahasa Thai: โพธิสัตว์)
adalah makhluk yang mendedikasikan dirinya demi kebahagiaan makhluk selain
dirinya di alam semesta. Dapat juga diartikan "Calon/Bakal
Buddha".
Dalam bahasa Sanskerta, istilah
Bodhisatwa
terdiri dari dua kata, yaitu bodhi yang berarti pencerahan atau penerangan, dan
sattwa yang berarti makhluk. Bodhisatwa juga merujuk kepada Buddha di kehidupan
sebelum-Nya.
Dalam ajaran Mahayana, Bodhisatwa
mengambil janji untuk tidak memasuki nirwana sebelum semua makhluk mencapai
ke-Buddha-an. Artinya ia menunda memasuki nirwana dan memilih turun ke bumi
mengorbankan dirinya untuk membantu makhluk lain mencapai pencerahan.
Karena itulah Bodhisatwa dikenal
memiliki sifat welas asih dan sifat tidak mementingkan diri sendiri dan rela
berkorban. Ini tidak sama dengan di tradisi Theravada pada umumnya, makhluk
yang mencapai pencerahan adalah Arahat, bukan Buddha.
Arti Bodhisatwa pada Pali Canon
(kumpulan koleksi kitab pada ajaran Theravada) dan tradisi Theravada tidak
mengatakan bahwa seorang Bodhisatwa membuat janji tidak akan mencapai
penerangan sebelum semua orang lain mencapai penerangan. Ini merupakan inovasi
dari Mahayana. Jadi seorang Bodhisatta dan seorang Bodhisatwa merupakan hal
yang berbeda.
Para Bodhisatwa sangat dikagumi di
dalam seni terkenal, termasuk salah satu patung tertinggi dari Bodhisatwa di
Vihara Puning di Cina, dibangun pada tahun 1755.
Umat Buddha menghormati Bodhisattva.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Bodhisattva adalah calon
Buddha
Ada banyak macam Bodhisattva
yang patut kita puja atau hormati. Dalam tradisi Mahayana, Bodhisattva akan
berusaha menjadi Buddha agar memiliki kemampuan terbaik untuk menolong semua
makhluk. Begitu banyaknya jumlah Bodhisattva, berikut ini akan dituliskan
beberapa contoh Bodhisattva yang pada umumnya kita hormati (puja):
1. Akasagarbha Bodhisattva |
2. Avalokitesvara atau Chenrezig |
Avalokitesvara atau Chenrezig (觀音 :Guānyīn), adalah
Bodhisattva yang mewakili welas aih para Buddha. Dilihat dari asal
katanya, Avalokota (tertampak) dan Isvara (Tuhan) dan dalam bahasa Mandari
diterjemahkan sebagai Bodhisattva yang melihat dan mendengar suara dunia.
Mantranya: Om Mani Padme Hum. Avalokitesvara berikrar tidak akan pernah
istirahat sampai semua makhluk bebas dari samsara.
3. Mahasthamaprapta (大勢至 Da Shì Zhì) |
Mahasthamaprapta (大勢至 Da Shì Zhì), adalah
Bodhisattva yang melambangkan kekuatan kebijaksanaan dan sering
digambarkan bersama Avalokitesvara dan Amitabha. Tidak seperti Bodhisattva
lainnya, nama Bodhisattva ini umumnya kurang dikenal. Dalam Shurangama
Sutra, Mahasthamaprapta menceritakan bagaimana Beliau mendapatkan
pencerahan melalui pelafalan Buddha, atau kesadaran murni terhadap Buddha
secara berlanjut, untuk mencapai Samadhi.
4. Ksitigarbha |
5. Maitreya |
Maitreya, adalah Buddha yang akan
datang, yang akan muncul di dunia, mencapai pencerahan, dan mengajarkan
Dharma. Maitreya diturunkan dari kata maîtri, yang berarti cinta kasih.
Bhiksu Pu Tai, yang hidup pada zaman Dinasti Tang. Mantranya: Om maitri
maitreya maha karuna ye.
6. Manjusri |
Manjusri (文殊師利菩薩: Wénshūshili Púsà), adalah dikenal sebagai Pangeran
Dharma. Beliau mewakili kebijaksanaan, intelejensi, dan realisasi. Beliau
juga disebut Manjughosa. Beliau digambarkan memegang pedang di tangan
kanan yang melambangkan realisasi kebijaksanaan dan menolak pandangan
salah. Mantranya: Om Ah Ra Pa Tsa Na Dhih, dipercaya memperkuat
kebijaksanaan dan meningkatkan keahlian mengingat, berdebat, menulis, dan
menjelaskan.
7. Samantabhadra |
8. Vajrapani |
9. Tara atau Arya Tara |
Tara atau Arya Tara (Tibetan: Jetsun Dolma),
umumnya leboh dikenal dalam Budhisme Tibetan. Beliau adalah ibu pembebas
dan melambangkan kesuksesan dalam aktivitas dan pencapaian. Tara memiliki
berbagai bentuk seperti: Tara Hijau, Putih, Merah, Hitam, Kuning, Biru,
Cittamani, dan Khadiravani. Mantra Tara: Om Tare Tu Tare Ture Svaha
10. Skanda Bodhisattva |
11. Sangharama Bodhisattva |
Julukan Dewa Perang
sebagai umumnya dikenal dan dialamatkan kepada Guan Gong, harus diartikan
sebagai Dewa untuk menghindarkan peperangan dan segala akibatnya yang
menyengsarakan rakyat, sesuai dengan watak Guan Gong yang budiman.
Bentuk tubuhnya tinggi besar,
berjenggot panjang dan berwajah merah. Tentang wajah-Nya yang berwarna merah
ini adalah sebuah cerita tersendiri yang tidak terdapat dalam novel San Guo /
Sam Kok / Kisah Tiga Negara.
Beliau adalah penjaga vihara dan
rupangnya berada di sebelah kiri, berlawanan dengan Skanda Bodhisattva yang
berada di kanan.
Selain
di atas, masih banyak lagi nama-nama Bodhisattva yang dipuja dan dihormati.
Namun, sesungguhnya kita perlu menyadari bahwa selain melakukan pemujaan, kita sebaiknya meneladani sifat-sifat Mereka.
Kita menjadikan Mereka figur, berjuang tanpa henti untuk menjadi seperti Mereka
demi menolong semua makhluk bebas dari lautan penderitaan menuju ke pantai
seberang.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bodhisatwa
http://buddhis88news.blogspot.co.id/2009/03/macam-macam-nama bodhisatva.html
http://tradisitridharma.blogspot.com
Comments
Post a Comment